Rezeki Buku 24 Jilid!
Kejadian ini berlangsung 1 bulan yang lalu, tepat pada tanggal 3 Februari 2018. Belakangan ketika malas sudah tidak bisa diajak kompromi, satu-satunya jalan tengah agar saya tetap menulis, walau tidak maksimal, ialah menuangkan poin per poin. Setidaknya, bekas perjalanan saya tiada hilang begitu saja.
Bismillah.
Bismillah.
1. Setidaknya ada dua alasan mengapa saya menulis hal ini : apresiasi dan motivasi. Adakalanya kita perlu mengapresiasi diri sendiri; sejauh mana sudah melangkah lalu mencoba untuk terus berbenah. Sementara ditengah kemacetan kata kata saya, adanya kejadian ini cukup memberi alasan bagi saya untuk tidak berhenti begitu saja--menyerah dengan keadaan.
2. Bermula ketika saya mengikuti diskusi Bedah Buku Menuju Kiblat Ilmu karya Ustad Cecep di KPMJB berapa waktu lalu. Diakhir sesi, disampaikan bahwa akan diadakan lomba resensi dengan hadiah utama Kitab Ensiklopedi 24 Jilid dan uang tunai.
3. Sampai seminar selesai, terus terang saya belum membaca buku Menuju Kiblat Ilmu tersebut. Dikarenakan akan diambil tiga juara, saya mengambil ancang-ancang; setidaknya juara tiga sudah lumayan.
4. Tentu saja peminatnya tidak sedikit. Ketika sebagian teman-teman saya sudah mengumpulkan resensinya, belum lagi saya membaca barang 1 bab. Akhirnya di h-4 saya ngebut. 2 hari untuk membaca dan 2 hari untuk menulis.
5. Sebetulnya, dikarenakan saat itu penuh kegiatan, sampai pukul 24.00 hari H deadline pengumpulan saya belum mengirim. Karya saya baru jadi sekitar pukul 00.13, telat 13 menit dari ketentuan. Sedikit meloby akhirnya boleh juga. Selesai. Saya hanya menunggu apakah nama saya akan dipanggil untuk presentasi.
6. Tugas saya belum selesai. Justru disinilah tugas sesungguhnya. Setelah ikhtiar dunia selesai, tiba waktunya mengetuk pintu langit. Memantaskan diri dengan doa, ibadah, serta mengurangi maksiat. Agar air yang saya tuang menunggu penuh, tidak keluar sia sia sebab retak atau bocor.
7. Satu bulan lama saya menunggu tanpa informasi. Sampai ada email masuk permintaan presentasi. Ternyata beberapa teman saya juga menerimanya. Ancang-ancang harus ditambah. Target saya dua atau, setidaknya, tiga.
9. Di Hari H presentasi saya datang terlambat. Seseorang sedang presentasi. Ternyata ia seorang mahasiswa dirosat 'ulya atau magister. Oke, tidak papa. Sambil menunggu giliran, saya menyiapkan apa yg akan saya sampaikan. Waktu kami hanya 5 menit. Harus jelas, menarik, dan berbeda.
10. Saya maju 2 sebelum terakhir. Ketika peserta sebelumnya duduk, saya meminta izin untuk menyampaikan berdiri. Lalu mencoba berbicara lepas, pelan-pelan menguasai panggung, dan tenang.
11. Ketika pengumuman saya hanya dapat banyak bersholawat. Walaupun maba saya merasa tidak kalah dengan senior yg lain. Di kesempatan ini, harap saya ialah dapat mempersembahkan prestasi untuk ibu bapak saya di kampung halaman. Sudah lama saya tidak memberi kabar gembira.
12. Sejauh pengalaman saya, selalu demikan, Allah sering memberi lebih. Harapan saya lebih dari bersambut. Atas izin Allah, saya justru mendapat Juara 1. Mimpi untuk mengoleksi Kitab Mausu'ah Bayan lil Islam 24 Jilid itu menjadi kenyataan. Bahkan bonus uang pembinaan 500 EGP. Alhamdulillah. Allah memang maha baik. Nikmat mana yang akan saya dustakan?
13. Sebetulnya tulisan saya biasa saja. Saya tidak yakin lebih bagus dari mas-mas S2. Barangkali sebab presentasi unggul poin saya. Saya juga patut berterimakasih pada Mu'allimin. Dari sana, saya benar-benar belajar bagaimana berbicara.
14. Pada akhirnya saya tidak tahu. Barangkali ini juga untuk menguji saya. Apakah saya bersyukur atau saya kufur? (27:40)
Komentar
Posting Komentar