Bunga Rampai Catatan Harian (10)

Sabtu, 9 Desember 2017

Hari ini adalah Follow Up Forza yang kedua setelah latihan Tapak Suci di Asrama. Bersama teman-teman panitia saya mengadakan Seminar Peta Keilmuan Islam dalam fokus pembahasan Aqidah Filsafat. Hadir sebagai pemateri adalah Ustad Amri Fatmi Lc., M.A. Saya rasa beliau sukses menyihir kami dengan kedalaman ilmunya. Menyadarkan kami betapa pentingnya menguasai Aqidah Filsafat; menguatkan saya agar mantap menentukan pilihan. Banyak sekali hal penting saya dapat membuka pikiran saya. Ringkasannya akan saya sertakan dalam tulisan khusus.

Jujur saja saya amat bahagia membersamai teman-teman panitia. Kami belum lama dipertemukan dan itu tantangan saya untuk menjadikan kompak. Sekelompok banin-banat dengan latar belakang pesantren yang berbeda disatukan untuk menggarap sebuah acara. ‘Ala kulli hal, usaha saya tidak sia-sia. Kami sudah dapat bekerja, berbagi, bahkan bergurau. Sesuatu yang tidak mudah dibayangkan sebab didalamnya terdapat beberapa wanita bercadar (termasuk koordinator banat). Dalam hal ini saya berterimakasih kepada IPM yang mengajarkan banyak hal, termasuk keberanian berkomunikasi dengan lawan jenis.

Adapun kehadiran teman-teman panitia bagi saya seolah sebagai pengganti IPM di hati saya, sekalipun susah untuk disetarakan.


Ahad, 10 Desember 2017

Semalam saya tidak tidur sampai subuh. Menonton film dan bermain PES bersama Tegar, Mouhan, Azki, Azka, dan Imron di sekre PCIM. Saya takut tidak dapat jama’ah subuh bila terlelap. Dan sepertinya pagi ini sholat subuh di Masjid pertama saya selama menginap di PCIM. Waktu-waktu sebelumnya amat payah dan mengecewakan. Kebenaran hadis Rasul tentang beratnya sholat subuh berjamaah tepat waktu saya rasakan disini Tidak jarang waktu subuh menjadi titik puncak suhu dingin dalam satu hari.

Pagi menjelang siang mengikuti talaqqi Syekh Hisyam Kamil di Asrama mengupas Aqidatul Awam. Saya mendapat tempat duduk paling belakang sebab datang terakhiran. Di Indonesia dulu, tidak pernah saya lewatkan sesi tanya jawab dalam forum-forum berharga. Sementara disini belum sekalipun saya berani bertanya melainkan dalam forum berbahasa indonesia. Sering ragu dengan kebenaran bahasa arab saya ketika hendak bertanya. Namun saya beranikan pula. Sesuatu yang sukar harus dimulai sedini mungkin agar terbiasa.

Saya bertanya perihal hukum tawashul kepada orang yang telah meninggal selain Rasulullah. Beliau malah balik bertanya, apa masalah saya? Lalu saya jawab, apa ma hukmuhu? Ditanya lagi oleh beliau, ayyu musykilatuka? Sambil menunjukkan raut menyangsikan dan tertawa kecil yang diikuti tawa hadirin yang semua matanya tertuju pada saya. Selepas itu beliau menjawab lagi, anta takallam ma’a Allah aw ma’a An-Naas? “ma’a Allah,” saya jawab. Kholas, hunaka ma fii musykilah, huwa jaiz, kata beliau lagi sambil menutup forum—tanpa penjelasan lebih detail.

Keberanian saya tidak membuahkan sesuatu kecuali pengalaman saya pernah bertanya. Sejujurnya saya tidak cukup puas dan sedikit malu (untuk tidak mengatakan dipermalukan). Ingin saya bercerita pernah ada seorang mahasiswa Mesir menegur saya ketika saya masuk makam Syekh Solih Ja’far di Masjid Ja’far. Dia berkata bahwa tawasshul haram kepada orang yang telah meninggal. Perkataan tersebut ia nukil dari Syekhnya setelah ditelfon ditanyakan hukumnya. Saya memang tidak ada masalah sebab saya masuk hanya melihat, bukan bertawashul. Dan sekali lagi, saya masih belum cukup yakin dengan bahasa arab saya.

Belakangan, dari teman saya, saya dikatakan aneh bahkan keterlaluan menanyakan pertanyaan demikian pada Syekh Hisyam Kamil yang jelas Syafi’iah dan Asy’ariah. Pertanyaan itu sudah selesai di Mesir dan tiada perlu dibahas. Beda jauh dengan manhaj salaf Saudi. Pada akhirnya menjadi ketertarikan dan tanggungan tersendiri bagi saya untuk mendalaminya. Senior saya pernah berkata, apa yang kita dapat di Mu’allimin akan banyak bertentangan dengan apa yang kita pelajari di Mesir. ‘Ala kulli hal, saya akan menikmatinya.


Senin, 11 Desember 2017
Hari ini saya merenungi beberapa hal. Seperti hadir sebuah kesadaran yang mencoba menafsirkan realitas yang silih berganti membuat saya berfikir tidak cukup satu-dua kali. Pada akhirnya idealisme yang saya bangun dahulu, seperti sudah tidak ideal lagi. Tergeser oleh suatu idealisme lain yang lebih mendukung dan selaras dengan perjalanan saya, untuk tidak mengatakan realistis. Tidak ada yang perlu disalahkan antara jarak dan keadaan. Keduanya mengajarkan saya kedewasaan; menyadarkan tidak ada yang dapat merubah nasib saya kecuali diri saya sendiri (Q.S 13 : 11).

Kalau pesan teman saya, jalani dulu apa yang ada di depan mata. Tapi ya sambil mengevaluasi dan menyusun strategi.

Selasa, 12 Desember 2017

Hari ini amat melelahkan. Saya melakukan aktifitas di tiga tempat berbeda sedari pukul 6 pagi sampai 9 malam. Pagi ke Darassah dars Kawakib bersama Taufiq. Siang hari jalan-jalan keliling Maktabah. Sekitar 10 maktabah lebih saya datangi, walaupun hanya dua buku yang sempat terbeli. Thuruqul Manhaji Syekh Mustafa Ridho dan Qowa’idul I’rob Syekh Ibnu Hisyam. Buku yang terakhir saya dapati setelah 7 kali bertanya tanpa hasil di setiap Maktabah.

Pukul 14.15 saya menuju Muqottom untuk talaqqi tahsin. Bacaan perlahan mulai nyaman. Ba’da maghrib ada janji kumpul divisi olahraga pengurus kalimasada KSW di daerah Asyir. Namun saya datang telat sebab pukul 18.15 baru selesai baca Al-Qur’an. Saya berlari mencari bis mengejar waktu. Beruntung teman-teman santai sehingga walau telat saya dimaklumi. Kami membahas program kaleidoskop dan program satu tahun. Pembahasan lumayan menarik. Saya mengusulkan lomba Catur model setengah kompetisi. Teman-teman memberi respon posiitif. Ada Dliya, Fikri, Maria, dan Hasna. Saya rasa kumpul bersama mereka cukup melepas penat. Ditambah menu bakso galaxy seharga 25 LE yang cukup menguras kantong. Ya setidaknya penasaran saya kesampaian. Enak sih. Hehe

Hari ini satu pelajaran saya dapati. Agar pagi tidak berlalu begitu saja, memang harus ada kegiatan mengikat. Hari-hari kedepan saya akan coba mendaftar setor tahfid. Semoga waktu bersahabat!


Komentar

VIEWERS

Postingan Populer