Jangan Sempit

Di masa karantina atau #dirumahaja seperti saat ini, mendadak sering merasa futur, bosan dan merasa malas untuk melakukan apapun agaknya ialah suatu hal yang sah-sah saja, sangat bisa dimaklumi. 

Sebagai tipe manusia yang tidak bisa tenang kalau tidak bergerak dan pindah-pindah tempat, saya sendiri juga sering merasakannya. Seperti tidak memiliki gairah untuk melakukan hal apapun, malas beraaattt. 

Kalau produktifitas diukur dari seberapa banyak membaca, belajar dan menulis, justru boleh dibilang saya malah kontra produktif. Apalagi jika dibandingkan dengan masa sebelum karantina. 

Padahal, dengan waktu yang super longgar, harusnya ini menjadi kesempatan emas untuk melakukan banyak hal indah dan produktif. Tapi kenapa yang terjadi malah sebaliknya ya? Haha, entahlah. 

Yah, setidaknya itu yang sering saya rasakan sampai saat ini, hari ke-16 tidak boleh keluar sedetikpun dari asrama. Jatuhnya serba gelisah, tidak bisa melakukan hal-hal yang seharusnya dilakukan. 

Hampir saya mengeluh-untuk tidak mengatakan mengumpat-lagi atas keadaan seperti ini, kalau bukan karena teringat status WA salah satu teman saya. Pesan intinya, "Jangan sempit, dunia bukan hanya tentang kamu." Wow. Nylekit asli. 

Boleh jadi, ketika sekolah dan kampus libur, lalu kita merasa stress dengan aktivitas yang hanya makan, tidur, rebahan diatas kasur, di sana ada pedagang kecil di luar pagar sekolah yang diam-diam selalu khawatir dan gelisah, bagaimana bisa makan dan tidur tenang?

Boleh jadi, ketika kita mengeluh bosan dengan aktivitas yang hanya di rumah tanpa bisa keluar, ada yang diam-diam bersedih duduk di pinggir trotoar; kehilangan mas-mas dan mbak-mbak yang karena belas kasihan melarisi dagangannya. Semuanya di rumah, namun ke mana ia bisa kembali pulang? 

Boleh jadi kita bersedih juga dengan segala jadwal dan rencana indah yang mendadak semuanya menjadi batal, namun di waktu yang sama, ada ratusan orang lebih harus menerima kenyataan terpisahkan bahkan kehilangan keluarga tercintanya karena musibah virus ini. 

Selama masih sehat, bisa makan enak, tidur nyaman, berkumpul dengan keluarga, kenapa masih harus mengeluh dan berandai-andai yang tidak terjadi?

Ayolah, plis. Jangan lagi mengumbar keluhan dan kekesalan berlebih atas keadaan ini. Ada banyak orang yang lebih berhak untuk melakukan hal tersebut. Jangan buta, masih ada 1001 alasan untuk tetap bersyukur dan menikmati hidup. Jangan sempit, karena dunia bukan hanya tentang kamu. 

Kairo, 30 Maret 2020. 

Komentar

VIEWERS

Postingan Populer