Remaja dan Cinta

Selasa punya cerita. 27 jam yang lalu aku mendapat kesempatan tampil di layar kaca. Bersama dengan perwakilan angkatan lainya, aku shooting di stasiun televisi Muhammadiyah, TVMuh. Yah cukup bangga setidaknya, meskipun lokasi take nya hanya di sekitar Madrasah. Sensasi tetap berasa layaknya di RCTI Oke!

  Awalnya agak kesulitan, untuk berbicara didepan kamera dan segala perlengkapan lengkapnya. Aku gugup beberapa saat, hingga akhirnya kutaklukan juga setelah beberapa kali latihan. Walhasil, kami sampai pada kesimpulan berbicara didepan jamaah jauh lebih mudah ternyata, meski keasyikan didepan kamera juga tak kalah menariknya.

  Kami semua berkesempatan mengisi segmen khusus untuk para remaja. “Cahaya Remaja” nama acaranya. Memberikan tausiyah sekitar 8-10 menit, dan harus seputar dunia remaja tema yang dibicarakan.

Aku ingin memberikan sesuatu yang sensaional dalam kesempatan ini. Problematika klasik namun tetap segar.  Selalu Up to date di kalangan remaja tentunya. “Remaja dan Cinta”

  Pemilihan dibalik  tema tersebut bukan tak bermotif. Aku sengaja membiarkan diriku terjebak dalam sebuah “Jebakan Da’wah”, selain untuk latihan tentunya. Sebab, bagaimana mungkin aku tetap berpijak pada “ketidaksucian” hubungan sedang diwaktu yang sama lisanku menyeru agar dapat menempatkan cinta di tempat yang setepat-tepatnya? Bagiku, sebuah ke-paradoks-an tak layak untuk didekati.

  Berbubah bukan lagi soal waktu. Ia tidak menunggu. Dekati tanpa tapi, buang yang tidak pasti.  bukankah begitu, Tuan?

         Apa yang lebih baik selain terbang, bagi seekor burung yang singgah di sebuah pohon yang rindang nan semilir tetapi beralaskan tanah gersang dan tandus?

Ketika waktunya tiba, ia akan kembali menetap : entah pada pohon yang sama atau yang selainya.


Komentar

VIEWERS

Postingan Populer