Dua Sayap Mahabbah dan Khauf

Syaikh Ahmad al-Juwaini Dai Nasional Mesir dalam khutbahnya siang tadi, dengan retorikanya yang khas mengutip perkataan Ibnul Qayyim rahimahullah :

"Jika engkau berada di ujung kematian dan hatimu sedang dipenuhi mahabbatullah yang begitu dalam, lalu datang setan mengingatkan dosa dan perbuatan burukmu di dunia hingga timbul rasa takutmu kepadaNya, maka tetaplah kepada mahabbahmu, sampai ajal datang menjemputmu!"

Hal ini senada dengan hadis qudsi yang beliau kutip dalam khutbah sebelumnya, "Ana 'inda dzanni 'abdi bi". Allah sesuai dengan prasangka hambaNya. Agar jangan sampai menjelang nyawa kita diambil, prasangka buruk justru memenuhi bayangan kita.

Mahabbah atau kecintaan ialah dasar sekaligus derajat tertinggi Ubuddiyah seorang hamba terhadap penciptanya. Ia berjalan seiring dengan khauf atau ketakutan kepadaNya, sebagaimana dua sayap dalam seekor burung.

Jika mahabbatullah justru kita kuatkan menjelang kematian, maka kapankah perasaan takut selayaknya dimunculkan?

Ketika engkau merasa dirimu salih, berilmu, ahli ibadah, dan berbagai perasaan lain yang membuatmu merasa lebih mulai dari sebagian yang lain, saat itulah seharusnya engkau hadirkan rasa takutmu padaNya.

Atas dosa-dosamu, maksiatmu terhadap Allah, juga kesalahan-kesalahan lainnya sehingga tidak lagi engkau merasa lebih baik dari yang lainnya. Disitulah lingkaran ketakutan yang harus selalu kita tumbuhkan.

Nafa'anallahu bihi wa bi 'ulumihi fi dunya wal akhirah.

Komentar

Posting Komentar

VIEWERS

Postingan Populer