Bang Yusri : Good Welcome!
"Terimakasih sesembahan yang haq, atas segala kesempatan untuk mengisi lembaran demi lembaran hidup dengan segala hal yang tiada terterka bagaimana kedepannya"
Hari pertama, bisa dibilang lebih dari berkesan. Firstly naik pesawat, aku merasakan apa yang namanya take off dan landing. Pun juga pertamakalinya kaki berpijak di tanah selain bumi pertiwi. Dengan pesawat Air Asia AK 347, rombongan kami melesat menuju negeri jiran pukul 12.05 WIB dan resmi tiba di tujuan 2 setengah jam setelahnya, yakni pukul setengah 3 sore waktu indonesia, dan pukul 3.30 waktu malaysia. Yaa, seperti perbedaan WIB dan WIT lah.
Sesampainya di KLAI 2 Airport mata kami cukup dibelalakkan dengan kontrasnya perbandingan antara adisucipto dengan bandara disini. Mulai dari luasnya, rapi, bahkan indahnya. Biasa aja sih jane haha. Tak apa, setidaknya mata masih dapat menggunakan fungsinya untuk mensyukri apapun keindahan ciptaan tuhan yang masih terlihat.
Dengan dijemput 3 mobil dari Mosque Care, kami meninggalkan bandara menuju rumah tempat kami transit. Jamuan dari tuan rumah cukup hangat dan berkesan. Menu buka puasa yang istimewa melengkapi keindahan suasana hati di sore hari itu. Yap, sore itu kami serombongan bukber di runah transit tsebut. Satu hal yang penting, betapa warga Malaysia sangat memperhatikan hal sepele. Memisahkan antara sampah organik dan anorganik menjadi suatu kebiasaan baik yang tidak boleh diabaikan. Cukup berseberangan dengan sikap apatis yang bnyak ada di Indonesia.
Sekitar 5 menit sebelum isya' aku dan kawanku, Toni harus meninggalkan rumah transit untuk kemudian menuju jatah pembagian lokasiku. Aku dan Toni ditempatkan di Islamic School Khalifa, Sepong. Sejenis sekolah islam berasrama. Mayan asik, setidaknya lebih nyaman dari kamar asrama hmm.
Sebelum itu, kami berdua diajak mampir di "pasar raya"(kata mereka) yang kukira sekelas pasar tradisional untuk membeli kartu perdana, dan taunya juga diajak untuk minum ringan sambil ngobrol bersama Bang Yusri, orang yang mengantar kami menuju tempat tujuan.
Bang Yusri seorang yang ramah, mudah begaul dan asik pastinya. Dari beliau, kami banyak belajar tentang Malaysia dan penduduknya. Sejak 5 tahun terakhir, tak ada penjaga pom bensin yang always stay di sebelah pom unuk melayani pembeli seperti di Indonesia. Kosong. Pembeli masuk ke toko untuk membeli semacam voucher, untuk kemudian bisa digunakan untuk mengambil selang dang mengisinya secara mandiri.
Selesai bercerita kesana kemari, beliau bergegas menuju kasir dan membayari minum kami yang tidak murah haha. Hal yang sudah kuharapkan sejak awal, seperti sudah menjadi kebiasaan yang baik. Sesampainya di lokasi pembagianku, kuucapkan terimakasih tiada tara kepada beliau. Kemudian beliau menjawab dan berpesan, "Tak perlu terimakasih, itu tadi tidaklah seberapa. Selalu berbuat baiklah kepada siapa saja, buat jaringan seluas-luasnya. Dengan itu engkau akan mudah ketika berada dimana saja, tanpa perlu banyak mengeluarkan banyak uang"
Yah, cukup berbahagia buat today
Salam perubahan,
Hari pertama, bisa dibilang lebih dari berkesan. Firstly naik pesawat, aku merasakan apa yang namanya take off dan landing. Pun juga pertamakalinya kaki berpijak di tanah selain bumi pertiwi. Dengan pesawat Air Asia AK 347, rombongan kami melesat menuju negeri jiran pukul 12.05 WIB dan resmi tiba di tujuan 2 setengah jam setelahnya, yakni pukul setengah 3 sore waktu indonesia, dan pukul 3.30 waktu malaysia. Yaa, seperti perbedaan WIB dan WIT lah.
Sesampainya di KLAI 2 Airport mata kami cukup dibelalakkan dengan kontrasnya perbandingan antara adisucipto dengan bandara disini. Mulai dari luasnya, rapi, bahkan indahnya. Biasa aja sih jane haha. Tak apa, setidaknya mata masih dapat menggunakan fungsinya untuk mensyukri apapun keindahan ciptaan tuhan yang masih terlihat.
Dengan dijemput 3 mobil dari Mosque Care, kami meninggalkan bandara menuju rumah tempat kami transit. Jamuan dari tuan rumah cukup hangat dan berkesan. Menu buka puasa yang istimewa melengkapi keindahan suasana hati di sore hari itu. Yap, sore itu kami serombongan bukber di runah transit tsebut. Satu hal yang penting, betapa warga Malaysia sangat memperhatikan hal sepele. Memisahkan antara sampah organik dan anorganik menjadi suatu kebiasaan baik yang tidak boleh diabaikan. Cukup berseberangan dengan sikap apatis yang bnyak ada di Indonesia.
Sekitar 5 menit sebelum isya' aku dan kawanku, Toni harus meninggalkan rumah transit untuk kemudian menuju jatah pembagian lokasiku. Aku dan Toni ditempatkan di Islamic School Khalifa, Sepong. Sejenis sekolah islam berasrama. Mayan asik, setidaknya lebih nyaman dari kamar asrama hmm.
Sebelum itu, kami berdua diajak mampir di "pasar raya"(kata mereka) yang kukira sekelas pasar tradisional untuk membeli kartu perdana, dan taunya juga diajak untuk minum ringan sambil ngobrol bersama Bang Yusri, orang yang mengantar kami menuju tempat tujuan.
Bang Yusri seorang yang ramah, mudah begaul dan asik pastinya. Dari beliau, kami banyak belajar tentang Malaysia dan penduduknya. Sejak 5 tahun terakhir, tak ada penjaga pom bensin yang always stay di sebelah pom unuk melayani pembeli seperti di Indonesia. Kosong. Pembeli masuk ke toko untuk membeli semacam voucher, untuk kemudian bisa digunakan untuk mengambil selang dang mengisinya secara mandiri.
Selesai bercerita kesana kemari, beliau bergegas menuju kasir dan membayari minum kami yang tidak murah haha. Hal yang sudah kuharapkan sejak awal, seperti sudah menjadi kebiasaan yang baik. Sesampainya di lokasi pembagianku, kuucapkan terimakasih tiada tara kepada beliau. Kemudian beliau menjawab dan berpesan, "Tak perlu terimakasih, itu tadi tidaklah seberapa. Selalu berbuat baiklah kepada siapa saja, buat jaringan seluas-luasnya. Dengan itu engkau akan mudah ketika berada dimana saja, tanpa perlu banyak mengeluarkan banyak uang"
Yah, cukup berbahagia buat today
Salam perubahan,
Komentar
Posting Komentar