Tentang Nasihat

Belakangan setidaknya ada 4-5 orang japri saya minta nasihat dan pandangan. Sebagian besar tentang motivasi belajar, kecuali satu orang malah curhat masalah asmara. Seketika kok saya merasa seperti jadi motivator, tapi semi-semi munafiq, sayang sekali. 

Andai saja mereka tau kalau sejak karantina dua bulan ini semangat belajar dan produktifitas saya juga sedang buruk-buruknya.  Kan malu, memberi nasihat tapi tidak tau diri. 

Namun saya malah teringat Abdullah, salah satu sahabat Mesir saya yang rajin menelfon 'sekedar' untuk memberi nasihat dan mengingatkan saya untuk selalu belajar. 

Ia pernah bilang, "Ketika saya menasihatimu untuk meninggalkan maksiat, bukan berarti saya lebih baik. Bahkan terkadang saya masih sering bermaksiat. Namun jangan pernah ragu untuk menyampaikan kebaikan, barangkali melalui perantara itu, Allah mudahkan usaha kita untuk meninggalkan maksiat,"

Akhirnya saya berlagak memotivasi teman saya itu seolah saya sendiri lagi berapi-api motivasi belajarnya. Saya ceritakan bagaimana kalau saya lagi semangat-semangatnya belajar dan membaca. Saya sarankan untuk banyak membaca meskipun kondisi saya sedang kurang bergairah untuk melakukannya. 

Namun justru setelah itu saya jadi merasa malu sendiri. Berasa seperti ditampar belasan kali, kenapa selama ini males-malesan. Padahal tau caranya untuk bangkit itu bagaimana. 

Memang yang paling sulit itu eksekusinya, tapi setelah memberi nasihat dan motivasi seperti itu, saya mendadak memiliki energi untuk bangkit kembali. Singkat cerita, semangat untuk belajar dan berlelah-lelah lagi dalam meniti jalan di atasnya kembali tumbuh. Ah, indah sekali pokoknya. 

Jadi teringat Hasan Al Bashri juga pernah berkata, 

"Jika sekiranya seorang muslim tidak memberi nasihat pada saudaranya melainkan setelah dirinya menjadi sempurna, maka tidak akan ada pemberi nasihat." 

Kalau tidak salah, dulu adek kelas saya Hafizan pernah menyebutnya sebagai 'jebakan kebaikan'. Ketika kita mengajak orang lain pada kebaikan, kita juga bertanggung jawab secara moral untuk memaksa diri kita sendiri dalam kebaikan tersebut.  

Kairo, 12 Mei 2020.

Komentar

VIEWERS

Postingan Populer